Blighted Ovum

Oleh: Gita Kostania

Blighted ovum merupakan suatu kehamilan tanpa embrio (hanya kantong kehamilan). Pada saat terjadinya konsepsi, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban dan plasenta, namun sel telur yang telah dibuahi tidak berkembang menjadi embrio. Pada kondisi ini (blighted ovum), kantung kehamilan akan terus berkembang layaknya kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi gagal untuk berkembang secara sempurna.

BO

 

Gambar 1. Hasil USG Blighted Ovum

Blighted ovum terjadi pada saat awal-awal kehamilan. Penyebab dari blighted ovum sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun di duga karena adanya kelainan kromosom, kelainan genetik, atau sel telur dengan kondisi kurang baik di buahi oleh sperma normal atau sebaliknya.

Pada ibu hamil yang mengalami blighted ovum, akan merasakan bahwa kehamilan yang dijalaninya biasa-biasa saja, seperti tidak terjadi sesuatu (karena kantung kehamilan berkembang seperti biasa). Pada saat awal kehamilan, produksi hormon HCG tetap meningkat, sehingga hasil PP tes (Pregnostikon Plano tes) hasilnya positif, juga mengalami gejala seperti kehamilan normal lainnya: mual muntah, pusing-pusing, sembelit dan tanda-tanda awal kehamilan lainnya. Gejala blighted ovum dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau hingga adanya perdarahan layaknya mengalami gejala keguguran mengancam (abortus iminens) karena tubuh berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal. Untuk itu, apabila dijumpai pasien pada kehamilan trimester pertama (usia kehamilan 6-8 minggu) dengan keluhan terjadi perdarahan dari jalan lahir, segera lakukan rujukan untuk memastikan diagnosis dengan pemeriksaan ultrasonografi. Hasil pemeriksaan ultrasonografi akan terdeteksi bahwa terdapat kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang.

Referensi:

  1. Bobak, Lowdermilk, Jensen (Alih bahasa: Wijayarini, Anugerah). 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4. EGC, Jakarta.
  2. Cunningham, et.al. 2010. E-book Williams Obstetrics, edisi 23. The Mc Graw-Hill Companies, USA.
  3. Fraser, Cooper (Alih bahasa: Rahayu, et.al.). 2009. Myles, Buku Ajar Bidan, edisi 14. EGC, Jakarta.
  4. Mochtar. 2002. Synopsis Obstetri, edisi 2. EGC, Jakarta.
  5. Varney, Kriebs, Gegor. 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4, Volume 1. EGC, Jakarta.

1 komentar pada “Blighted Ovum

  1. Ping-balik: Mengidentifikasi Penyulit dan Komplikasi Kehamilan | Oshigita's Page

Tulis komentar