Preparing Pregnancy

Menyiapkan Kehamilan, sebuah catatan sederhana untuk Anda yang tengah merencanakan kehamilan. #Kehamilan, suatu proses yang perlu disiapkan dengan matang.

Oleh: Gita Kostania

Kehamilan merupakan suatu proses “pembentukan” calon anak sebelum dilahirkan ke dunia. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses kehamilan baik pada ibu maupun janin. Persiapan kehamilan sangat diperlukan bagi seorang perempuan yang akan merencanakan kehamilan. Persiapan kehamilan ini diperlukan guna mendukung proses kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas, yang didambakan oleh keluarga, bangsa dan negara.
Persiapan kehamilan idealnya tidak hanya dilakukan oleh calon ibu saja, namun juga calon ayah. Namun pada bahasan ini, penulis menguraikan persiapan kehamilan yang perlu dilakukan oleh calon ibu.
Seorang perempuan yang tengah menyiapkan kehamilan, idealnya mulai melakukannya sejak 3-6 bulan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar tubuhnya siap untuk menerima tumbuh kembang janin dalam rahimnya. Secara umum, persiapan tersebut meliputi persiapan fisik dan psikis. Di bawah ini penulis uraikan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perempuan calon ibu.

Hamil-Muslim

Pict.Source: www.tumblr.com

1. Mengelola Berat Badan dan Kesehatan Fisik
Memiliki tubuh yang terlalu ramping dapat menyebabkan seorang perempuan lebih sulit untuk hamil, begitu juga dengan berat badan yang berlebih. Untuk mengetahui apakah berat badan Anda ideal atau tidak, dapat dihitung melalui Body Mass Index (BMI). Anda dapat mencoba menghitungnya sendiri melalui laman pada tautan berikut. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengelolaan berat badan ideal, perlu dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan yang berwenang.
Kontrolah berat badan Anda setidaknya 6 bulan sebelum merencanakan kehamilan. Hindari pula diet dimasa kehamilan, karena pada masa kehamilan tubuh memerlukan banyak nutrisi. Untuk meningkatkan kesehatan fisik dan melancarkan peredaran darah lakukan olah raga secara teratur minimal 30 menit latihan setiap hari. Latihan fisik ini dapat dilakukan dengan berjalan, bersepeda, berenang, maupun jenis olah raga yang lainnya. Hindari olah raga berlebih. Anda juga dapat bergabung dengan kelas latihan prenatal.

2. Mengelola dan Mengkonsumsi Makanan dengan Tepat
Hindari makanan tinggi kalori, tinggi natrium, tinggi gula, dan tinggi lemak, namun rendah nutrisi. Untuk saat ini, fokuslah pada makanan bernutrisi. Penuhilah kebutuhan harian Anda dengan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air secara seimbang. Tubuh Anda nantinya akan membutuhkan banyak asupan protein, zat besi, kalsium, dan asam folat. Zat-zat tersebut terdapat pada buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran hijau, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak. Hendaknya kurangi gorengan, keripik, kue, makanan yang dipanggang, soda, dan makanan cepat saji lainnya. Mintalah pasangan Anda untuk mengikuti pola makan Anda untuk membuatnya lebih mudah.
Sumber makanan yang mengandung banyak protein adalah telur. Pastikan bahan makanan tersebut dimasak dengan matang. Telur mentah dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella berbahaya. Begitu pula untuk bahan makanan berupa ikan maupun daging. Untuk sayuran dan buah, cucilah dengan baik sebelum dikonsumsi. Anda dapat menggunakan metode pencucian menggunakan cuka, garam, maupun bahan lain yang aman. Penggunaan bahan-bahan tersebut bertujuan untuk menghilangkan pestisida dan kuman/bakteri penyebab penyakit.
Saat kehamilan telah terjadi, makanan yang Anda makan selama hamil dapat memungkinkan janin Anda terbiasa dengan rasa tertentu, bahkan sebelum dia merasakan rasa pertama dari makanan tersebut. Penelitian kecil telah menunjukkan bahwa ketika ibu hamil makan bumbu seperti bawang putih, jinten, dan kari, dapat mengakibatkan perubahan rasa pada cairan ketuban. Pada kehamilan, bayi secara teratur akan menelan air ketuban. Pada studi lain menjelaskan bahwa sedikit kemungkinan untuk janin tidak menyukai rasa air ketuban yang terbentuk dari makanan yang ibunya makan. Setelah anak besar, kecil kemungkinan anak menyatakan bahwa dia “tidak suka” pada makanan yang pertama kali dimakan apabila ibu mereka mengkonsumsi jenis makanan tersebut selama kehamilan.
Berdasarkan uraian di atas, hendaknya calon ibu tidak memilah-milih makanan yang bernutrisi. Sedapat mungkin hindari makanan cepat saji/makanan sampah yang minim nutrisi, karena pola makan ibu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, juga dapat mempengaruhi selera makan anak setelah dilahirkan.

3. Mengkonsumsi Asam Folat
Asam folat membantu mencegah terjadinya cacat pada janin, terutama pada tulang belakang dan otak. Zat ini dapat bekerja dengan baik apabila Anda mengkonsumsinya sebelum Anda hamil dan dalam beberapa minggu pertama kehamilan Anda. Asam folat terdapat pada sayuran hijau, jeruk, dan kacang-kacangan. Namun demikian, dengan mengkonsumsi bahan-bahan makanan tersebut, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan asam folat. Perempuan yang merencanakan kehamilan perlu tambahan 400 mikrogram asam folat setiap hari, jumlah ini dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi multivitamin dengan tambahan asam folat. Pada awal kehamilan (setelah terjadinya konsepsi sampai trimester pertama) ibu hamil perlu mendapatkan tambahan asam folat dengan dosis 600 mikrogram. Setelahnya tidak cukup bermakna dalam mencegah kecacatan pada janin. Asam folat tetap dibutuhkan selama kehamilan sampai usia kehamilan aterm (cukup bulan) sebagai zat pembentuk hemoglobin dalam darah.

4. Melakukan Screening Kehamilan (Pemeriksaan Pra-Hamil)
Anda (dan pasangan) perlu menemui petugas kesehatan yang kompeten beberapa bulan sebelum Anda merencanakan untuk hamil. Tanyakan tentang program screening pra-hamil dan vaksinasi yang diperlukan, vitamin prenatal yang perlu dikonsumsi, bagaimana mengelola atau mengendalikan kondisi kesehatan Anda, dan obat yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi selama kehamilan.
Program screening pra-hamil biasanya meliputi pemeriksaan darah, termasuk didalamnya pemeriksaan golongan darah, hemoglobin dan rhesus factor, screening TORCH, Hepatitis B, Tuberculosis, HIV, penyakit menular seksual, dll. Konsultasikan juga apabila Anda memiliki riwayat penyakit (seperti diabetes atau epilepsy), atau apabila memiliki riwayat penyakit tertentu dalam keluarga (misalnya hemofilia) untuk mengetahui resiko yang mungkin terjadi selama kehamilan atau pada bayi setelah dilahirkan.
Vaksinasi yang disarankan adalah vaksinasi TT, sebagai upaya pencegahan terhadap Tetanus Toxoid pada bayi yang dilahirkan. Jadwal pelaksanaan dapat Anda tanyakan kepada petugas kesehatan yang kompeten.
Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut dapat mempengaruhi kondisi kehamilan. Proses kehamilan dapat menimbulkan kerusakan pada email gigi dan juga gusi. Masalah tersebut dapat memungkinkan terjadinya persalinan dini (persalinan sebelum waktunya). Jadi pastikan bahwa kondisi gigi dan mulut Anda dalam keadaan sehat sebelum hamil, dan juga mengeceknya pada petugas kesehatan yang kompeten satu kali selama hamil.

5. Kurangi Konsumsi Kafein
Beberapa ahli menyarankan agar Anda mengkonsumsi kafein tidak lebih dari 200 mg per hari, saat Anda sedang merencanakan kehamilan dan selama kehamilan itu sendiri. Hal ini kira-kira sekitar satu cangkir kopi atau empat cangkir teh. Apabila Anda tidak bisa berhenti dari kebiasaan minum kopi/teh, maka kurangi porsinya atau ganti dengan minuman lain yang bebas kafein.

6. Berhenti Merokok (Aktif dan Pasif)
Di antara kelemahan lainnya, merokok dapat membuat Anda lebih sulit untuk hamil. Menjadi perokok aktif/pasif selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan masalah seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan keguguran. Hal ini juga menempatkan bayi Anda pada risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Ajaklah pasangan Anda, jika dia perokok untuk berhenti merokok, karena juga dapat mempengaruhi tingkat kesuburan pria.

7. Berhenti Minum
Minuman yang dimaksud adalah minuman keras. Mengkonsumsi minuman keras selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan cacat lahir dan masalah belajar pada anak. Alkohol juga kadang-kadang dapat membuat lebih sulit untuk hamil.
Selain minuman keras, hindari juga minuman bersoda. Minuman bersoda umumnya mengandung banyak gula, asam fosfat, karbonat, bahan pengawet, dan kafein. Dalam satu kaleng minuman bersoda dapat mengandung hingga 12 sendok teh gula. Tak hanya berisiko membuat Anda kelebihan berat badan, terlalu banyak asupan gula juga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes gestasional yang mempengaruhi bobot janin menjadi terlalu besar sehingga sulit dilahirkan. Penelitian lain juga membuktikan bahwa gula dapat melemahkan kemampuan sel darah putih untuk melindungi tubuh dari bakteri jahat. Atau dengan kata lain, membuat daya tahan tubuh Anda menurun. Padahal, selama hamil, Anda dituntut untuk selalu sehat dan fit. Kadar asam fosfat yang tinggi dalam minuman bersoda dapat menyebabkan peningkatan asupan fosfor di dalam tubuh. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan risiko terhambatnya penyerapan kalsium dalam tubuh dan berdampak pada penurunan massa tulang.

8. Anggaran untuk Bayi
Bayi membutuhkan banyak perlengkapan. Anda akan membutuhkan pakaian, kursi mobil, dan kereta dorong, dan mungkin breast pump untuk memerah ASI. Buatlah daftar persediaan dan mulai mencari referensi dari sekarang. Perlu diingat, pengeluaran Anda juga akan mencakup pemeriksaan kehamilan dan mungkin perawatan anak.

9. Meninjau Pekerjaan
Jika Anda sebagai perempuan pekerja, pertimbangkan kembali apa yang akan Anda lakukan setelah Anda memiliki bayi. Tinjau ulang tentang cuti melahirkan yang Anda dapatkan. Anda dan pasangan perlu merencanakan tentang pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Untuk itu perlu memikirkan pengasuhan anak dan cara pemberian ASI. Beberapa perusahaan/instansi tidak memfasilitasi karyawatinya untuk memberikan ASI eksklusif, untuk itu perlu dipertimbangkan apakah Anda akan mempertahankan posisi Anda ataukah melepaskannya.
Untuk pekerjaan rumah tangga, perlu juga dibicarakan dengan pasangan terkait pembagian tugas di rumah, ataukah akan menyewa jasa asisten rumah tangga. Pastikan bahwa masalah tersebut telah direncanakan dengan matang sebelum kehadiran buah hati.

10. Persiapan Psikis
Proses terjadinya kehamilan melibatkan hormone di dalam tubuh. Produksi hormone tersebut dipengaruhi oleh keadaan psikologis seorang wanita. Hindarilah strees dan cobalah berfikir positif tentang berbagai hal agar kesuburan dapat terjaga dengan baik.
Terjadinya perubahan hormonal selama kehamilan dapat mengakibatkan perubahan psikologis pada ibu hamil. Untuk itu seorang ibu hamil memerlukan dukungan dari suami dan keluarganya. Untuk menghindari stress, lakukanlah hal-hal kecil yang menyenangkan terutama saat bersama suami atau keluarga, misalnya mendengarkan musik sambil mengelus perut ibu.

Selain persiapan di atas, Anda juga perlu mengetahui masa subur Anda berdasarkan siklus menstruasi. Catatlah minimal 6 kali periode menstruasi sebelum Anda merencanakan kehamilan. Catat hari pertama menstruasi terakhir (hari pertama mengeluarkan darah) pada tiap periode/bulannya. Catat pula kejadian-kejadian yang terjadi selama menstruasi. Untuk mengetahui estimasi masa subur Anda, Anda dapat mengunjungi laman pada tautan berikut.

Referensi:
Anonim. 2014. Artikel Parenting Indonesia: Bolehkah Ibu Hamil Konsumsi Minuman Soda?. http://www.parenting.co.id/hamil/bolehkah+ibu+hamil+konsumsi+minuman+soda%3F.
Todd, Nivin. 2015. Pregnancy Slideshows on WebMD: Your Pre-Pregnancy Checklist. http://www.webmd.com/baby/ss/slideshow-prepregnancy-checklist.

Tulis komentar