Mual dan Muntah dalam Kehamilan

Oleh: Gita Kostania

images (2)

Umumunya mual dan muntah terjadi pada awal kehamilan (trimester 1), disebut dengan emesis gravidarum. Penyebab pasti belum dapat dijelaskan, namun terdapat anggapan bahwa hal ini dapat terjadi akibat kombinasi perubahan hormonal, adaptasi psikologis, dan faktor neurologis. Mual dan muntah yang berlebihan disebut hyperemesis gravidarum dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi dan asidosis metabolic. Untuk itu setiap ibu hamil yang mengalami gejala mual dan muntah harus ditangani dengan tepat.

Bidan dapat menganjurkan ibu hamil untuk memakan biscuit/cracker dengan segelas air sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari; menghindari makanan yang pedas, berlemak/berminyak, berbumbu, dan berbau tajam; makan/minum sesuatu yang manis sebelum tidur; dan meningkatkan frekuensi makan dengan porsi sedikit (sedikit tapi sering), serta pertahankan posisi duduk tegak setiap selesai makan. Pola makan sedikit tapi sering dapat mempertahankan kadar glukosa darah, sedangkan minum air diantara waktu makan dapat mempertahankan hidrasi tubuh. Bidan juga dapat menganjurkan ibu untuk menghindari bau-bauan yang merangsang/menyengat dan faktor penyebab mual-muntah, dan hindari menggosok gigi setelah selesai makan. Penggunaan terapi tambahan dapat membantu mengurangi gelaja, seperti penggunaan aromatherapy, terapi akupunktur/akupressure di daerah pergelangan tangan, konsumsi ramuan tradisional, pemberian vitamin B6 50mg, dan terapi homeopatik. Gangguan mual dan muntah dapat membaik pada usia gestasi kira-kira 16 minggu (trimester 2), dimana tubuh ibu sudah dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi akibat kehamilan.

Konsumsi diet yang seimbang yang terdiri atas seluruh kelompok zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam porsi yang adekuat dari sebelum konsepsi sampai terjadinya kehamilan, dapat menurunkan kemungkinan terjadinya hyperemesis. Keadaan psikologis ibu hamil juga mempunyai peranan yang besar terhadap gangguan mual dan muntah, untuk itu dibutuhkan pengertian dan waktu yang cukup antara keluarga ibu hamil dan bidan untuk memberikan dukungan psikologis selama hamil.

Referensi:

  1. Bobak, Lowdermilk, Jensen (Alih bahasa: Wijayarini, Anugerah). 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4. EGC, Jakarta.
  2. Fraser, Cooper (Alih bahasa: Rahayu, et.al.). 2009. Myles, Buku Ajar Bidan, edisi 14. EGC, Jakarta.
  3. Varney. 1997. Varney’s Midwifery, 3rd Edition. Jones and Bartlett Publishers, London UK.
  4. Varney, Kriebs, Gegor. 2002. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Edisi 4, Volume 1. EGC, Jakarta.

Bagian dari Postingan Sebelumnya…

1 komentar pada “Mual dan Muntah dalam Kehamilan

  1. Ping-balik: Ketidaknyamanan Selama Kehamilan dan Antisipasinya Sesuai Kebutuhan « Oshigita's Page

Tulis komentar