Membuat Deskripsi Diri untuk Sertifikasi Dosen

Oleh: Gita K.

Deskripsi diri (DD) merupakan salah satu syarat yang harus dibuat oleh Dosen yang Disertifikasi (DYS). Nampak sederhana ya, dosen hanya perlu membuat DD untuk bisa mengikuti Serdos, ditambah mengikuti TKDA dan TOEP/ TOEFL/ IELTS. Dibandingkan dengan guru, dosen nampak ga “rempong”. Kakak saya yang seorang guru SMK, ikut Sertifikasi Guru di tahun yang sama dengan saya, nampak lebih “tenanan” dalam mengikuti sertifikasi guru. Dimulai dari tes kompetensi guru dengan batas kelulusan yang tinggi, yang dilanjutkan dengan mengikuti pelatihan dengan sistem yang sangat ketat. Alhamdulillah, dosen mah enggak ^_^… Eits, tapi jangan senang dulu, justru tantangan terbesarnya adalah pada “publikasi hasil penelitian”… nah, itu. Untuk Deskripsi diri (DD) ini juga menjadi suatu hal yang “memengi” bagi DYS, jadi memang perlu disiapkan juga. Bagi Kakak dosen yang belum tahu kapan Serdos, namun sudah mendapatkan sertifikat Jafung pertama, bisa kepo-kepo dulu kak buat nyiapin DD nya. Ini DD saya, yang saya buat untuk Serdos tahun 2016, dengan bahasa yang sederhana (sebisa saya bercerita tentang diri saya terkait Tri Dharma PT)… Semoga bermanfaat… ^_^.

Baca juga: https://oshigita.id/pengalaman-sertifikasi-dosen-dan-menyusun-deskripsi-diri/

Gambar: Instrumen Sertifikasi Dosen (Deskripsi Diri)

DESKRIPSI DIRI DOSEN

Deskripsikan dengan jelas apa saja yang telah Saudara lakukan yang dapat dianggap sebagai prestasi dan/atau kontribusi bagi pelaksanaan dan pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi, yang berkenaan dengan hal-hal berikut. Deskripsi ini perlu dilengkapi dengan contoh nyata yang Saudara alami/lakukan dalam kehidupan profesional sebagai dosen.

A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran

A.1. Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan dampaknya !

Deskripsi:

  1. Usaha kreatif:

Usaha kreatif yang saya lakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran adalah –> (jangan lupa kak, untuk mencuplik sebagian dari pertanyaan dalam jawaban kita) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, berupa blog dan e-mail pribadi sebagai penunjang proses pembelajaran. Handout dan atau modul, rencana pembelajaran, dan uraian tugas yang telah saya susun, selain diupload pada SIA (sistem Informasi Akademik) mahasiswa, juga saya bagikan pada mahasiswa melalui blog pribadi saya (https://oshigita.id/). Beberapa modul juga saya unggah pada situs www.academia.edu. Bahan dan materi tersebut saya unggah sebelum proses pembelajaran dimulai agar mahasiswa dapat mengakses terlebih dahulu dan mempelajarinya dengan baik, sehingga dapat mempermudah proses belajar di kelas. Layanan surat elektronik (e-mail) saya manfaatkan untuk menerima hasil pekerjaan mahasiswa dalam bentuk soft-file, disamping mahasiswa diwajibkan mengumpulkan dalam bentuk print-out.

Usaha kreatif berikutnya adalah dengan mengaplikasikan metode pembelajaran non konvensional. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan capaian hasil belajar mahasiswa. Aplikasi dalam pembelajaran mata kuliah Asuhan Kehamilan: saya menerapkan metode pembelajaran group investigation dan case study. Model pembelajaran tersebut sesuai untuk diterapkan, karena mata kuliah asuhan kehamilan bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan menerapkan hasil evidence based dalam praktek antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan. Saya juga menerapkan metode role play pada pokok bahasan manajemen kebidanan. Pada mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan: saya menerapkan model pembelajaran contextual learning dan small group discussion. Metode ini saya terapkan berdasarkan karakteristik mahasiswa alih jenjang yang mempunyai pengalaman klinik yang memadai. Mata kuliah Teknologi Tepat Guna dalam Pelayanan Kebidanan: saya menerapkan metode pembelajaran group investigation dan contextual learning. Metode ini saya terapkan berdasarkan tujuan mata kuliah yaitu memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk mengetahui, mengenal, memahami dan menerapkan macam macam teknologi tepat guna yang digunakan dalam pelayanan kebidanan untuk menyelesaikan masalah kesehatan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Usaha kreatif saya yang lain adalah mengadakan pretest sebelum pembelajaran dimulai, dan posttest pada akhir pembelajaran pada beberapa pertemuan yang telah direncanakan sesuai Rencana Pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat mahasiswa dalam belajar, dan memaksimalkan pemahaman mahasiswa akan mata kuliah yang dipelajari.

319 kata.

 

  1. Dampak perubahan:

Dampak dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran menjadikan mahasiswa lebih mudah dalam mengakses bahan belajar yang yang lebih efektif dan efisien. Jurusan kebidanan Poltekkes Surakarta telah difasilitasi dengan layanan internet 24 jam melalui layanan wi-fi. Seluruh mahasiswa juga telah memiliki fasilitas media elektronik yang memadai, seperti laptop dan smartphone. Hal tersebut merupakan nilai tambah dalam mendukung usaha kreatif yang saya upayakan. Melalui smartphone, mahasiswa dapat mempelajari materi kuliah kapan dan di manapun. Melalui pembelajaran elektronik, dapat memudahkan mahasiswa dalam menguasai materi kuliah. Saya sebagai pengampu mata kuliah juga dapat lebih meminimalisasi penggunaan kertas dalam mempersiapkan bahan kuliah. Respon yang saya berikan juga lebih cepat dalam memberikan feedback atas pekerjaan mahasiswa melalui layanan surat elektronik.

Dampak penerapan metode belajar non konvensional mengakibatkan perubahan paradigma dalam belajar. Pembelajaran di kelas menjadi terpusat pada mahasiswa, sehingga dosen tidak hanya berceramah dalam menyampaikan konsep materi. Mahasiswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena keterlibatan mahasiswa menjadi lebih banyak. Melalui metode pembelajaran yang saya aplikasikan, mahasiswa juga menjadi lebih termotivasi dalam belajar. Metode yang saya terapkan meningkatkan soft skill mahasiswa, yaitu sikap: tanggung jawab, disiplin, jujur dan terbuka, mandiri dan toleran, dan meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksi. Secara keseluruhan, penerapan metode belajar non konvensional dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman mahasiswa dalam penguasaan mata kuliah, serta meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

Dampak pelaksanaan pretest dan posttest yang diadakan sebelum dan setelah pembelajaran dimulai adalah meningkatkan semangat mahasiswa untuk lebih giat dalam belajar. Cara ini juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi saya untuk memperbaiki dan meningkatkan metode belajar dan teknik mengajar secara berkelanjutan.

254 kata.

A.2. Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Deskripsi:

  1. Kedisiplinan:

Contoh nyata kedisiplinan yang saya aplikasikan sebagai dosen pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta berkaitan dengan persiapan pembelajaran diantaranya adalah dengan menyusun perangkat pembelajaran berupa: silabus, rencana pembelajaran teori dan praktek, materi/ hand-out/ modul mata kuliah, dan panduan praktikum sesuai dengan template Prodi. Kelengkapan tersebut saya susun sebelum jadwal pembelajaran dilaksanakan, dan dikumpulkan pada bagian ADAK Prodi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Bentuk kedisiplinan dalam pelaksanaan perkuliahan teori/ praktukum diantaranya: saya masuk kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Apabila terdapat suatu kepentingan dan atau tugas dari pimpinan yang mengharuskan saya meninggalkan jam kuliah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, maka saya akan menghubungi mahasiswa terlebih dahulu untuk mengganti kekosongan jadwal dengan mata kuliah lain, dan mengagendakan jadwal perkuliahan pada waktu yang lain sebagai gantinya. Saya menerapkan batas toleransi waktu pada mahasiswa yang terlambat masuk kuliah sebanyak 15 menit. Apabila keterlambatan lebih dari 15 menit, maka mahasiswa tetap diperbolehkan masuk kuliah, namun dalam presensi dianggap Alpha/ tidak masuk tanpa keterangan. Saya juga memanfaatkan alokasi waktu yang telah ditentukan dengan sebaik-baiknya, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan maksimal, serta tidak mengganggu jadwal perkuliahan dosen yang lainnya.

Bentuk kedisiplinan yang lain pada saat proses pembelajaran di kelas maupun di laboratorium adalah dengan menerapkan memimpin doa sebelum pembelajaran yang dilanjutkan dengan mengabsen mahasiswa. Kemudian, saya juga mengisi presensi dosen dan jurnal pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran, saya membuat kesimpulan pembelajaran, memberikan feedback atas keaktifan mahasiswa di kelas, dan juga mengakhirinya dengan memimpin doa.

224 kata.

  1. Keteladanan:

Bentuk keteladanan yang saya lakukan sebagai seorang dosen berkaitan dengan proses pembelajaran adalah dengan menerapkan Lima-S (senyum, salam, sapa, sentuh dan service) pada mahasiswa, teman sejawat, dan seluruh civitas akademika di jurusan kebidanan Poltekkes Surakarta. Lima-S ini saya impelementasikan dalam keseharian saya, dan pada pembelajaran di kelas maupun di laboratorium dengan cara: memulai dan mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap salam. Saat bertemu dengan civitas akademika, saya berusaha untuk mengucap salam dan bersalaman.

Saya juga melaksanakan proses pembelajaran dengan ceria, dan menggunakan ekspresi yang sesuai dengan konteks pembelajaran. Saya memberikan penguatan kepada mahasiswa dengan memberikan apresiasi atas upaya yang telah mereka lakukan selama proses pembelajaran menggunakan bahasa verbal berupa kata-kata maupun kalimat, dan non verbal berupa mimik, gerakan badan, kegiatan yang menyenangkan, dan sentuhan.

Salah satu bentuk keteladanan yang lain yaitu: setiap berinteraksi dengan mahasiswa, saya berusaha untuk memilah-milih kalimat yang tepat dan menghindari kalimat negative, sehingga mahasiswa dapat termotivasi melalui kalimat positif yang saya ucapkan. Saya bersikap jujur, terbuka dan apa adanya. Sebagai contoh, apabila terdapat bahan diskusi yang saya belum mampu untuk menjawabnya dengan baik, maka saya tidak segan untuk menunda menjawab bahan diskusi tersebut, untuk kemudian saya jawab pada kesempatan berikutnya pada saat saya sudah mengetahui jawaban yang terbaik.

Saya memberikan keteladanan sikap gentleman pada mahasiswa, yaitu tidak segan mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dan keterbatasan. Saya juga memberikan contoh kepada mahasiswa untuk membiasakan mengucapkan kata: tolong, terima kasih dan maaf, sesuai dengan konteks komunikasi yang sedang dilakukan.

241 kata.

  1. Keterbukaan terhadap kritik:

Keterbukaan terhadap kritik saya tunjukkan melalui respon terhadap kritikan. Saat mahasiswa, pimpinan, maupun rekan kerja menyampaikan kritikan kepada saya, saya merespon dengan positif. Kritikan yang diberikan kepada saya menjadi  sebuah motivasi untuk memperbaiki diri.

Salah satu agenda rutin dari Sub unit Penjaminan Mutu Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta pada akhir semester yaitu membagikan kuesioner penilaian dosen oleh mahasiswa. Hasil tersebut disampaikan pada rapat evaluasi pembelajaran semester. Melalui kuesioner yang telah dibagikan, saya dapat mengetahui hasil perolehan indeks prestasi dalam mengajar, saran dan kritik dari mahasiswa. Hasil tersebut menjadi bahan evaluasi dan masukan bagi saya untuk dapat meningkatkan kualitas diri saya sebagai dosen. Saya bersikap terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun, sehingga pada dasarnya keterbukaan terhadap kritik tidak hanya melalui hasil evaluasi dalam bentuk pengisian kuesioner.

Dalam perjalanan karir saya sebagai dosen di Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta, pernah satu kali saya mendapatkan kritikan dari mahasiswa secara lisan yang disampaikan pada pimpinan, yang kemudian disampaikan kepada saya, berkaitan dengan metode pembelajaran yang saya gunakan. Maka, demi perbaikan kualitas diri dan kualitas pembelajaran, saya melakukan proses perbaikan dengan mengubah metode pembelajaran yang lebih sesuai dengan karakteristik mahasiswa. Saat saya dapat menerima saran dan kritik yang membangun, dan menjadikannya sebagai bahan perbaikan diri, maka hal ini berdampak pada hasil belajar mahasiswa yang lebih baik.

210 kata

 

B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian

B.1. Sebutkanpublikasi karya-karya ilmiah/seni yang telah Saudara hasilkan dantunjukkan buktinya dengan cara mengunggahnya.Bagaimana makna dan kegunaannya dalam pengembangan keilmuan/keahlian.Jelaskan bila karya tersebut memiliki nilai inovatif.

Deskripsi:

  1. Publikasi karya ilmiah:

Beberapa dari penelitian yang pernah saya lakukan, saya publikasikan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi dan satu jurnal ilmiah nasional terakreditasi, yaitu:

Strategi Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, sebagai anggota, sumber dana mandiri. Dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi: Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol.5 No.2, Juli 2014. ISSN: 2086-5562.

Publikasi web: http://jurnal.akbid-mu.ac.id/index.php/jurnalmus/article/view/51.

Pengaruh Konseling Menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Ber-KB terhadap Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterin Device (IUD), sebagai ketua, sumber dana mandiri. Dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi: Jurnal Kesmadaska, Vol 5 No.2, Juli 2014. ISSN: 2087-5002.

Publikasi web: http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/JK/article/view/97.

Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer pada Bidan Praktek Mandiri di Kabupaten Klaten, penelitian mandiri, dan sumber dana mandiri. Dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi: Jurnal Ilmu Kesehatan Gaster, Vol.XII No.1, Februari 2015. ISSN: 1858-3385.

Publikasi web: http://www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/84.

The Aplication of Role Play Method to Increase Participation of Students In Learning Management of Midwifery at Diploma-III of Midwifery Students, sebagai ketua, sumber dana mandiri. Dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi: Jurnal Cakrawala Pendidikan, Edisi Th. XXXIV No.2, Juni 2015. ISSN: 0216-1370 (cetak), dan 2442-8620 (online).

Publikasi web: http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/4834.

Analisis Pengaruh Aspek Hukum, Peran Bidan Dan Hak Anak Terhadap Praktik Pemberian Asi Eksklusif di Kabupaten Klaten, sebagai anggota, sumber dana Risbinakes. Dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi: Jurnal Interest Vol.5 No.1, Mei 2016. ISSN: 2252-5432.

Publikasi web: http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/179.

Semua publikasi hasil penelitian tersebut telah terindex pada Google Scholar (https://scholar.google.co.id/citations?user=9Rf2PAwAAAAJ&hl=id), dan tiga diantaranya telah terindex Portal Garuda Dikti.

Penelitian saya dengan judul: The Differences between the Influence of Jigsaw and Group Investigation Cooperative Learning Methods toward Students’ Learning Outcomes Viewed from Midwifery Students’ Scientific Attitude, yang merupakan penelitian mandiri dengan sumber dana mandiri, telah didiseminasikan pada 2nd International Conference of Public Health, di Colombo, Srilanka pada tanggal 28-29 Juli 2016. Prosiding sedang dalam proses untuk diterbitkan.

314 kata.

  1. Makna dan kegunaan:

Makna dan kegunaan dari penelitian saya adalah bahwa pencapaian tersebut merupakan salah satu sumbangsih keilmuan saya terhadap pengembangan ilmu kesehatan ibu dan anak, dan pendidikan kebidanan di Indonesia. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk kepedulian saya sebagai seorang dosen terhadap masalah yang terdapat di masyarakat. Dengan terindexnya publikasi penelitian pada Google Scholar dan Portal Garuda DIKTI, maka memudahkan masyarakat yang membutuhkan untuk dapat mengaksesnya dan menggunakannya sebagai referensi.

Makna penelitian tentang Strategi Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar: memberikan referensi baru bagi para bidan tentang stategi yang dapat diaplikasikan bidan untuk meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi.

Hasil penelitian tentang Pengaruh Konseling Menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Ber-KB terhadap Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterin Device (IUD), berguna untuk menguatkan bidan dalam penggunaan ABPK dalam setiap konseling pada calon akseptor KB. Metode ini juga dapat memudahkan pemahaman calon akseptor untuk dapat menentukan sendiri dengan baik metode KB yang sesuai. Konseling menggunakan ABPK dapat meningkatkan cakupan akseptor KB IUD.

Penelitian tentang Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer pada Bidan Praktek Mandiri di Kabupaten Klaten, memberikan dampak positif terhadap pengembangan terapi komplementer dalam pelayanan kebidanan. Antusias bidan sangat tinggi untuk mengetahui lebih lanjut tentang terapi komplementer dalam pelayanan kebidanan. Hal ini menjadi dasar Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta membuka pelatihan tentang Terapi Komplementer Kebidanan. Hingga bulan September 2016, sebanyak 5 angkatan pelatihan telah dilakukan oleh Jurusan Kebidanan.

Naskah lengkap hasil penelitian saya ini, juga saya unggah pada akun di laman web: www.academia.edu. Respon dari user untuk naskah ini sangat positif. Berdasarkan data statistic per-tanggal 1 Oktober 2016, menunjukkan bahwa naskah penelitian saya telah dilihat oleh 2.322 viewer, dari total view sebanyak 16.902 user.

Penelitian The Aplication of Role Play Method to Increase Participation of Students In Learning Management of Midwifery at Diploma-III of Midwifery Students, merupakan bentuk evaluasi dari penerapan metode belajar pada mata kuliah Asuhan Kebidanan yang saya ampu. Metode ini dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hal ini menjadi dasar bagi para dosen kebidanan untuk mengaplikasikan metode role-play dalam pokok bahasan yang sesuai.

Hasil penelitian Analisis Pengaruh Aspek Hukum, Peran Bidan dan Hak Anak terhadap Praktik Pemberian Asi Eksklusif di Kabupaten Klaten: dapat semakin menguatkan program pemerintah kabupaten Klaten dalam konsistensi kebijakan melalui Perda ASI yang telah berlaku.

369 kata.

  1. Nilai inovatif:

Nilai inovatif dari penelitian saya tentang Strategi Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar adalah: hasil temuan penelitian yang saya publikasikan tersebut dapat dijadikan solusi bagi para bidan yang lain untuk meningkatkan cakupan imunisasi atas ide kreatif yang telah dilakukan bidan desa Nglebak, yaitu penggunaan metode Perambuan Imunisasi yang menjadi salah satu strategi inti dalam meningkatkan cakupan imunisasi di desa tersebut.

Nilai inovatif hasil penelitian tentang Pengaruh Konseling Menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Ber-KB terhadap Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterin Device (IUD) adalah bahwa ABPK merupakan salah satu penerapan teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan berbasis metode yang diimplementasikan pada asuhan kebidanan akseptor KB.

Penelitian tentang Pelaksanaan Pelayanan Kebidanan Komplementer pada Bidan Praktek Mandiri di Kabupaten Klaten, mempunyai nilai inovatif sebagai dasar dalam pengembangan terapi komplementer dalam pelayanan kebidanan dengan pengadaan pelatihan yang diselenggarakan oleh Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta.

Hasil penelitian The Aplication of Role Play Method to Increase Participation of Students In Learning Management of Midwifery at Diploma-III of Midwifery Students, mempunyai nilai inovatif dalam pengembangan metode pembelajaran yang dapat diaplikasikan oleh para dosen kebidanan pada pokok bahasan yang sesuai.

Penelitian Analisis Pengaruh Aspek Hukum, Peran Bidan dan Hak Anak terhadap Praktik Pemberian Asi Eksklusif di Kabupaten Klaten, merupakan bentuk evaluasi atas penerapan Perda ASI di kabupaten Klaten. Hasil ini mempunyai nilai inovatif sebagai penguatan program pemerintah kabupaten Klaten dalam konsistensi kebijakan melalui Perda ASI yang telah berlaku.

232 kata

B.2. Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam pengembangan keilmuan/keahlian.

Deskripsi:

  1. Konsistensi:

Konsistensi saya sebagai dosen pada bidang pendidikan dapat dilihat dari jalur pendidikan yang saya tempuh. Sebagai seorang dosen dengan bidang keilmuan kebidanan, saya menempuh pendidikan Diploma III dan Diploma IV Kebidanan, kemudian jalur pendidikan S2 saya adalah jalur pendidikan yang inline, yaitu peminatan Pendidikan Profesi Kesehatan. Program pendidikan pada jenjang pendidikan S2 saya, sangat relevan dengan mata kuliah yang saya ampu pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta.

Secara berkelanjutan saya mengikuti pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan mata kuliah yang saya ampu, maupun yang mendukung ketercapaian kompetensi dosen. Untuk mendukung peningkatan kompetensi sebagai pengampu mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan, saya mengikuti pelatihan Web Desain pada tahun 2014, dan pelatihan Sistem Informasi Geografis pada tahun 2016. Untuk mata kuliah Teknologi Tepat Guna dalam Pelayanan Kebidanan, saya mengikuti pelatihan Training of Trainer (TOT) Peningkatan Kemampuan Dosen dan Clinical Instructur (CI) dalam Materi Imunisasi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pada tahun 2014, Pengenalan dan Pelatihan Dasar USG Kebidanan pada Aplikasi Antenatal Care (ANC) pada tahun 2015, dan Komplementer Therapy dalam Pelayanan Kebidanan pada tahun 2016.

Saya secara konsisten melakukan penelitian yang berhubungan dengan issue-issue yang berkaitan dengan mata kuliah yang saya ampu. Untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian dan publikasi ilmiah, maka saya secara konsisten mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar ataupun konferensi yang mendukung: pelatihan penulisan Artikel pada Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi dan Jurnal Internasional Terindeks pada tahun 2015, pelatihan Publikasi Naskah Ilmiah pada tahun 2015, Online English Course pada tahun 2016, dan International Conference on Public Health pada tahun 2016.

Dalam bidang pengabdian masyarakat, saya secara konsisten melaksanakan pengabdian kepada masyarakat minimal satu kali dalam satu semester, dengan mengambil tema yang sama dengan mata kuliah yang saya ampu. Saya juga mengimplementasikan hasil penelitian saya pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu pada kegiatan pengabdian masyarakat: Pendidikan Kesehatan tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Jahe dan Kunyit dalam Mengurangi Dysmenorrhea Primer pada Remaja di MTsN Gantiwarno, Klaten pada tahun 2015.

316 kata

  1. Target kerja: –> Tuliskan yang sudah dicapai, bukan yang akan dicapai.

Target kerja saya yang berhubungan dengan peningkatan karir dosen, saya mengajukan angka kredit (DUPAK) fungsional pertama pada Desember 2015, dan per April 2016 saya menjabat sebagai dosen dengan jabatan fungsional Asisten Ahli. Selama menjadi dosen JFU sejak tahun 2013, saya menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan beban yang sama seperti dosen dengan jabatan fungsional Asisten Ahli.

Target kerja yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi diri, saya mengikuti: kursus Web Desain tahun 2014, pelatihan Standarisasi APN tahun 2014, pelatihan Penulisan Artikel pada Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi dan Jurnal Internasional Terindeks tahun 2015, pelatihan Pengenalan Dasar USG Kebidanan pada Aplikasi ANC tahun 2015, pelatihan Sistem Informasi Geografis tahun 2016, dan Kursus Bahasa Inggris online tahun 2016.

Target kerja saya dalam bidang pengajaran adalah bahwa saya merubah metode belajar dari Teacher Centered Learning menjadi Student Centered Learning. Saya menerapkan metode belajar non konvensional, seperti pembelajaran kooperatif dan pembelajaran berdasarkan masalah. Saya menyusun bahan ajar yang saya unggah pada blog pribadi saya. Semua target saya dapat terlaksana dengan baik, dan membawa dampak positif bagi mahasiswa dan dosen di Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta.

Dalam bidang penelitian, saya menargetkan melakukan penelitian yang relevan dengan mata kuliah yang saya ampu, dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah terakreditasi, atau didiseminasikan pada forum ilmiah. Target publikasi pada jurnal ilmiah terakreditasi, saya capai untuk penelitian tentang The Aplication of Role Play Method to Increase Participation of Students in Learning Management of Midwifery at Diploma-III of Midwifery Students. Penelitian ini dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi DIKTI pada Jurnal Cakrawala Pendidikan, Edisi Th. XXXIV No.2, Juni 2015. Target melakukan diseminasi hasil penelitian saya capai dengan partisipasi saya dalam 2nd International Conference on Public Health yang diselenggarakan oleh The International Institute of Knowledge Management di Colombo, Srilanka pada tanggal 28-29 Juli 2016.

Pada bidang pengabdian kepada masyarakat, target saya adalah menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat yang sesuai dengan mata kuliah yang saya ampu dan atau yang berkaitan dengan hasil penelitian. Salah satu contoh kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian saya adalah kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Jahe dan Kunyit dalam Mengurangi Dysmenorrhea Primer pada Remaja di MTsN Gantiwarno, Klaten pada tahun 2015.

353 kata.

 

C. Pengabdian kepada Masyarakat

C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut !

Deskripsi:

  1. Kegiatan PKM:

Beberapa contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saya dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat diantaranya:

Tahun 2013, saya melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang reproduksi remaja dan HIV-AIDS di SMK N 1 Jogonalan, Klaten; dan Pendidikan Kesehatan Seksual Tentang Perkembangan Fisik Dan Psikologis Remaja dan Menstruasi di SD Muhammadiyah Pandes.

Tahun 2014, saya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemeriksaan Deteksi Dini Cancer Leher Rahim dengan Metode IVA Test di Desa Gumulan, Klaten; dan Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Organ Reproduksi Wanita yang Benar di Sekolah Menengah Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta.

Tahun 2015, saya melakukan empat kali kegiatan pengabdian kepada masyarakat: Kegiatan Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Balita di Dusun Jombor Desa Danguran Kecamatan Klaten Selatan; kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Gizi Seimbang bagi Balita pada Ibu Balita di Dusun Sidorejo Desa Kajoran Kecamatan Klaten Selatan; kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Persiapan Kehamilan dan Pemenuhan Kebutuhan Fisik Ibu Hamil di Dusun Sidorejo Desa Kajoran Kecamatan Klaten Selatan; dan Pendidikan Kesehatan tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Jahe dan Kunyit dalam Mengurangi Dysmenorrhea Primer pada Remaja di MTsN Gantiwarno, Klaten.

Tahun 2016 sampai dengan bulan September, Saya baru melakukan satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yaitu Pemberdayaan Kader Kesehatan Melalui Pelatihan Kader dalam Memperkuat Program Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Desa Kajoran Kabupaten Klaten.

213 kata.

  1. Dampak Perubahan:

Dampak perubahan dari beberapa kegiatan pengabidan masyarakat yang saya lakukan adalah:

Pemeriksaan Deteksi Dini Cancer Leher Rahim dengan Metode IVA Test di Desa Gumulan Klaten, mendapatkan apresiasi yang baik dari peserta. Kegiatan pengabdian diawali dengan pemberian pendidikan kesehatan tentang cancer leher rahim. Hasil evaluasi didapatkan bahwa mereka menjadi lebih tahu akan bahaya cancer leher Rahim, dan cara untuk mencegahnya. Kegiatan ini berdampak pada peningkatan motivasi peserta untuk secara rutin melakukan deteksi dini cancer leher Rahim, dan menjaga pola hidup sehat untuk terhindar dari bahaya cancer.

Kegiatan Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Balita di Dusun Jombor Desa Danguran Kecamatan Klaten Selatan, dilaksanakan sebagai upaya untuk membantu Puskesmas Klaten Selatan dalam meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan anak. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini secara rutin minimal setiap enam bulan sekali, pertumbuhan dan perkembangan anak balita dapat dideteksi secara dini. Hasil pemeriksaan dijadikan acuan oleh petugas kesehatan dalam menentukan program yang berkaitan dengan kesehatan anak, dan juga untuk para orang tua dalam mengupayakan kesehatan anak yang optimal.

Dampak kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Pendidikan Kesehatan tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Jahe dan Kunyit dalam Mengurangi Dysmenorrhea Primer pada Remaja di MTsN Gantiwarno Klaten yaitu: masyarakat dapat lebih memanfaatkan tanaman obat berbahan alam yang lebih aman dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan gangguan menstruasi.

Kegiatan Pemberdayaan Kader Kesehatan Melalui Pelatihan Kader dalam Memperkuat Program Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Desa Kajoran Kabupaten Klaten, dilakukan berdasarkan permintaan masyarakat akan adanya masalah kesehatan ibu hamil. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kesehatan ibu hamil yang mengalami resiko tinggi melalui kader kesehatan. Dengan diadakannya pelatihan untuk kader, maka pengetahuan dan keterampilan kader akan kesehatan ibu hamil meningkat, sehingga kesehatan ibu hamil dapat lebih terkontrol.

277 kata.

  1. Dukungan Masyarakat:

Dukungan masyarakat yang diberikan kepada saya berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya:

Pada kegiatan Pemeriksaan Deteksi Dini Cancer Leher Rahim dengan Metode IVA Test di Desa Gumulan Klaten, jumlah peserta yang hadir melebihi target. Peserta mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat dari awal hingga akhir acara dengan antusias, bahkan meskipun mereka harus mengantri sampai sore hari. Masyarakat ikut membantu dalam menyiapkan tempat pemeriksaan, kursi dan tempat tidur. Upaya tindak lanjut yang dikehendaki masyarakat atas kegiatan ini yaitu: masyarakat setempat mengagendakan pemeriksaan IVA test satu tahun sekali, dengan dana swadaya dan dukungan dari Yayasan Peduli Kanker Indonesia cabang Surakarta.

Kegiatan Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Balita di Dusun Jombor Desa Danguran Kecamatan Klaten Selatan, diikuti oleh seluruh balita di dusun tersebut yang didampingi oleh orang tua. Beberapa balita didampingi oleh ayahnya. Masyarakat membantu menyiapkan tempat pemeriksaan, konsumsi balita berupa PMT, dan timbangan dacin Posyandu. Bentuk dukungan yang lain adalah masyarakat bersepakat untuk secara rutin mengadakan pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang anak balita setiap enam bulan sekali, dengan dukungan operasional dari kas desa, serta dukungan teknis dari bidan desa.

Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang Pemanfaatan Tanaman Obat Jahe dan Kunyit dalam Mengurangi Dysmenorrhea Primer pada Remaja di MTsN Gantiwarno Klaten, tidak hanya diikuti oleh siswa, namun sebagian besar guru putri. Pihak sekolah melalui Kepala Sekolah membantu dalam menyediakan ruangan, mengelola dokumen adminstrasi, dokumentasi kegiatan, dan konsumsi. Dukungan yang paling berkesan adalah mereka membantu dalam menyediakan minuman jahe dan kunyit yang kami rekomendasikan. Pihak sekolah sangat antusias terhadap kegiatan tersebut, dan mereka menghendaki adanya pelaksanaan kegiatan serupa dengan tema kesehatan reproduksi.

Kegiatan Pemberdayaan Kader Kesehatan Melalui Pelatihan Kader dalam Memperkuat Program Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Desa Kajoran Kabupaten Klaten, diikuti oleh seluruh kader Desa Kajoran. Mereka sangat antusias mengikuti pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari dengan baik. Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh Kepala Desa, Ketua PKK dan Bidan Desa. Selama pelaksanaan kegiatan, saya didampingi oleh bidan desa. Kader membantu saya dalam mempersiapkan tempat, menyiapkan konsumsi, melengkapi dokumentasi pendukung, dan aktif dalam sesi diskusi. Kader juga langsung mengimplementasikan pada ibu hamil sesuai dengan tujuan pelatihan.

345 kata.

C.2. Berikan contoh nyata kemampuan berkomunikasi dan kerjasama yang Saudara tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.

Deskripsi:

  1. Kemampuan berkomunikasi:

Kemampuan berkomunikasi saya tunjukkan dengan penguasaan bahasa verbal dan non verbal. Sejauh ini, tidak ada kendala dalam berkomunikasi selama melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pelaksana maupun peserta dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, sehingga kami menggunakan Bahasa Indonesia dalam berinteraksi.

Kemampuan berkomunikasi dapat dilihat dari terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan baik. Hal ini terkait procedural kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang diawali dengan pengajuan proposal pada stake holder terkait, seperti: kepala Puskesmas, kepala desa, atau bidan desa. Setelah mendapatkan izin pelaksanaan kegiatan, maka dilaksanakan rapat koordinasi kegiatan yang melibatkan para pemangku kebijakan dan beberapa perwakilan calon peserta kegiatan. Koordinasi juga dilakukan menggunakan alat komunikasi smartphone, memanfaatkan media telephone ataupun aplikasi pengirim pesan. Saya melakukan sosialisasi perencanaan kegiatan untuk menarik minat calon peserta, sekaligus membagikan undangan. Pada saat pelaksanaan tindakan pengabdian kepada masyarakat, bahasa untuk menjelaskan materi yang saya gunakan menyesuaikan dengan kemampuan peserta. Sebisa mungkin saya tidak menggunakan istilah asing. Tahap akhir adalah evaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia. Rangkaian kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk penerapan komunikasi guna mendukung keberhasilan kegiatan dan tercapainya tujuan kegiatan.

179 kata.

  1. Kemampuan kerjasama:

Bentuk kemampuan kerjasama yang saya lakukan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diantaranya dengan: membentuk team work, pembagian beban kerja, pendelegasian tugas, dan koordinasi kegiatan yang terencana. Dalam bekerja sama secara tim, saya memegang teguh prinsip saling bantu-membantu, saling menghargai, dan saling toleransi.

Pada tahapan pra tindakan, saya membentuk kepanitiaan sebagai bagian dari mengupayakan team work. Kepanitiaan atau tim ini terdiri atas saya sebagai ketua, dengan beranggotakan rekan dosen/preceptor dan mahasiswa. Pembagian beban kerja antar anggota tim ditentukan berdasarkan kapasitasnya. Saya sebagai ketua tim bertugas untuk mengkoordinasi semua tahapan kegiatan dari pra hingga post kegiatan. Saya juga merencanakan konsep pelaksanaan kegiatan, menyusun semua administrasi yang berkaitan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan menyusun anggaran dana yang berkaitan dengan: alat dan bahan yang digunakan, konsumsi dan transport rapat koordinasi. Anggota tim bertugas melaksanakan perencanaan tindakan yang telah saya tentukan, seperti: menyiapkan alat dan bahan, membantu teknis pelaksanaan rapat koordinasi, dan menyiapkan konsumsi.

Pada saat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diadakan, anggota tim saya bagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kemampuannya: sebagian bertugas dalam administrasi yang berkaitan dengan kegiatan pengabidan kepada masyarakat (presensi, notulen, berita acara, dokumentasi), sebagian yang lain membantu teknis pelaksanaan kegiatan, dan sisanya sebagai pendukung kegiatan (membagi konsumsi, dan cadangan).

Selama ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah saya lakukan dengan system pengorganisasian yang telah saya uraikan di atas dapat dilaksanakan dengan baik, meskipun kadang terdapat hal-hal di luar perencanaan. Namun melalui kerjasama, komunikasi, dan koordinasi yang baik, kendala tersebut tidak menjadi masalah yang berarti.

244 kata.

 

D. Manajemen/Pengelolaan Institusi

D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas, jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi kegiatan, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.

Deskripsi:

  1. Implementasi kegiatan dari usulan/pemikiran:

Kontribusi saya terhadap peningkatan kualitas manajemen institusi di Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta saya implementasikan dalam bentuk pemikiran dan karya. Dasar-dasar ilmu computer yang saya peroleh sejak menjadi siswa SMA sampai dengan masa kuliah, menjadikan saya dipercaya untuk terlibat dalam pengelolaan institusi yang terkait dengan teknologi informasi, yaitu pada tahun 2013-2014, saya dipercaya menjadi penanggungjawab PDPT Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta. Banyak data yang telah saya input yang berguna untuk institusi.

Saya menjabat sebagai Koordinator Praktik Akademik Prodi D-IV Kebidanan sejak tahun 2014 sampai dengan sekarang. Sejak awal jabatan saya, saya telah mengembangkan buku panduan praktek, kelengkapan administrasi praktek, dan pemantauan ketercapaian kompetensi. Mahasiswa dan dosen merasa terbantu dengan disusunnya instrument-instrumen tersebut.

Kontribusi yang lain yaitu, pada tahun 2013 saya membantu institusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang selaras dengan perkembangan teknologi informasi. Pada saat itu, Poltekkes Surakarta belum mengembangkan Sistem Informasi Akademis, dimana bahan dan materi pembelajaran dapat diakses dengan lebih mudah yang memungkinkan pembelajaran jarak jauh. Laman www.poltekkes-solo.ac.id telah digunakan secara aktif, namun karena laman tersebut hanya dapat dioperasikan oleh satu administrator, sehingga ada kendala dalam proses input data. Berdasarkan masalah tersebut, saya memberikan solusi untuk membuat website gratis menggunakan blog, karena terdapat keterbatasan dana untuk mendapatkan website berbayar. Maka pada bulan Maret 2013, saya membuat blog Prodi D-IV Kebidanan, dan satu semester kemudian saya lanjutkan dengan membuat blog Prodi D-III Kebidanan, yang semuanya di-link-an dengan website Poltekkes.

Dari upaya yang telah saya lakukan, telah mempermudah proses komunikasi antara mahasiswa dengan pengelola Program Studi. Mahasiswa lebih mudah mendapatkan materi kuliah dalam bentuk softfile, dapat diakses di manapun tidak terbatas waktu. Blog yang telah saya buat juga bermanfaat dalam proses assessment lapangan akreditasi Jurusan Kebidanan pada tahun 2014. Mulai bulan September 2016, Sistim Informasi Akademis telah digunakan untuk menunjang proses pembelajaran dan pendidikan baik mahasiswa dan dosen. Saya dipercaya juga untuk membantu dosen dalam mempelajari dan menggunakan system tersebut.

307 kata.

  1. Dukungan institusi:

Ketua jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta sangat mendukung kontribusi pemikiran yang telah saya berikan. Hal ini karena upaya saya mempunyai kontribusi positif. Sebagai dosen yang juga merangkap sebagai penanggungjawab PDPT, saya mendapatkan dukungan dari pimpinan berupa fasilitas laptop dan kuota internet yang lebih baik. Pimpinan juga mendelegasikan karyawan non dosen untuk membantu Saya dalam menyiapkan data dasar yang akan di-input dalam system.

Sebagai coordinator praktek akademik, saya telah membuat perubahan program. Namun pimpinan, baik Ketua Program Studi maupun Ketua Jurusan sangat mendukung program-program yang Saya buat. Ketua Program Studi mendukung Saya dengan membantu menyusun perencanaan program dan anggaran dana terkait pengadaan bahan untuk praktek. Ketua Jurusan Kebidanan mendukung Saya dalam hal pembiayaan. Beliau juga mendukung dengan mendelegasikan Preseptor untuk membantu tugas-tugas Saya.

Pada saat mengembangkan blog Prodi, Ketua Jurusan memberikan fasilitas laptop dan juga kuota data yang lebih baik. Beliau juga membuat surat edaran bagi para dosen untuk menyerahkan materi kuliah, untuk kemudian Saya unggah pada laman blog. Para dosen dan preceptor juga dapat bekerjasama dengan baik, sehingga tidak ada kendala dalam proses pengumpulan dan pengunggahan data.

176 kata.

D.2. Berikan contoh nyata kendali diri, tanggungjawab, dan keteguhan pada prinsip yang Saudara tunjukkan sebagai dosen dalam implementasi manajemen/pengelolaan institusi.

Deskripsi:

  1. Kendali diri:

Kendali diri saya yang tunjukkan dalam interaksi dengan mahasiswa selama proses pembelajaran diantaranya adalah pada saat menyikapi mahasiswa yang tidak disiplin. Saat mahasiswa melanggar kontrak waktu masuk kuliah yang telah disepakati, saya tidak langsung memberikan punishment pada mereka, namun saya mengklarifikasi terlebih dahulu alasan kenapa mereka datang terlambat. Setelah mengetahui alasan mereka, maka saya menerapkan peraturan sesuai dengan kesepakatan kontrak belajar sesuai dengan kondisinya. Apabila mereka terlambat masuk kuliah karena terlambat bangun, maka mereka tetap diperbolehkan masuk kelas dengan catatan presensi: mereka dianggap tidak masuk tanpa keterangan, kemudian diberikan tugas tambahan. Namun misal terlambat karena mengalami kecelakaan kecil di jalan, dan tidak ada unsur kesengajaan untuk datang terlambat, maka saya izinkan masuk kelas dengan keterangan presensi masuk, yang disertai tugas tambahan.

Kendali diri saya sebagai coordinator mata kuliah menghadapi dosen tim yang tidak konsisten adalah dengan pendekatan interpersonal. Saat ada rekan dosen yang tidak dapat masuk kuliah dan tidak dapat membimbing praktikum laboratorium sesuai jadwal, maka saya akan mendatangi beliau terlebih dahulu untuk mengklarifikasi dan memecahkan solusi bersama. Pada beberapa kasus, Saya menggunakan pendekatan win-win solution.

Kendali diri saya sebagai coordinator praktek akademik saat menghadapi masalah yang berhubungan dengan pengkoordinasian dengan bagian ADAK Prodi adalah dengan melakukan klarifikasi atas kesalahan yang ditimbulkan, memberikan penjelasan ulang, dan memberikan dukungan untuk bekerja lebih baik.

212 kata.

  1. Tanggungjawab:

Bentuk tanggung jawab saya sebagai dosen yang juga menjadi koordinator mata kuliah adalah dengan menyusun silabus dan kontrak belajar, mengembangkan konsep penyusunan hand-out, dan menyusun konsep penuntun belajar pada laboratorium, yang kemudian saya distribusikan pada tim mata kuliah sebelum proses pembelajaran. Saya juga menyelenggarakan rapat koordinasi tim mata kuliah sebelum proses pembelajaran dan pada akhir proses pembelajaran. Dari hasil rapat tersebut, saya menyusun upaya tindak lanjut untuk perbaikan proses pembelajaran.

Bentuk tanggung jawab saya sebagai seorang dosen yang juga sebagai dosen pembimbing akademik adalah dengan menambahkan jumlah frekuensi bimbingan PA. Dalam satu semester jumlah minimal bimbingan adalah tiga kali: awal semester, sebelum UTS, dan sebelum UAS. Mahasiswa kebidanan mempunyai tugas menyusun dokumentasi kebidanan yang mereka konsultasikan kepada dosen pembimbing lahan saat praktek. Namun, karena saya merasa bertanggungjawab atas perkembangan mereka dalam proses pembelajaran, setelah praktek selesai dilaksanakan, saya juga memberikan bimbingan kepada mereka.

Adapun bentuk tanggungjawab saya sebagai dosen dengan tugas tambahan sebagai coordinator praktek klinik diantaranya adalah: saya menambahkan jam bekerja saya untuk menyiapkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pelaksanaan praktek klinik, saya membantu petugas ADAK Prodi dalam menyusun perijinan praktek, saya membantu tugas bendahara untuk menyiapkan administrasi keuangan demi lancarnya kegiatan praktek, dan saya melakukan pembekalan praktek kepada mahasiswa sebelum praktek diselenggarakan.

207 kata.

  1. Keteguhan pada prinsip:

Keteguhan pada prinsip yang saya lakukan dalam menentukan nilai akhir mata kuliah dimana saya menjadi coordinator mata kuliah yaitu: saya menentukan nilai akhir berdasarkan nilai gabungan dan pembobotan yang telah disepakati pada kontrak belajar. Sebagai coordinator mata kuliah, saya tetap konsisten untuk melakukan pengolahan nilai berdasarkan ketentuan yang sudah ditetapkan, meskipun kadang prinsip ini menjadikan nilai akhir mahasiswa di bawah angka kelulusan.

Bentuk keteguhan dalam berprinsip saat melakukan penilaian ujian praktek yaitu: saya menerapkan penilaian menggunakan instrument penilaian klinik secara konsisten. Sehingga apabila performance klinik mahasiswa terlihat baik, namun tidak memenuhi standar penilaian dan standar kelulusan berdasarkan instrument penilaian klinik, maka mahasiswa tersebut saya nyatakan tidak lulus. Remidiasi pada mahasiswa yang tidak lulus juga saya lakukan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan, meskipun dapat dilakukan segera setelah diketahui nilainya.

Keteguhan dalam berprinsip juga saya tunjukkan dalam pengujian laporan tugas akhir. Saya memberikan pertanyaan-pertanyaan mendasar seputar asuhan kebidanan yang merupakan kompetensi dasar yang harus mereka kuasai. Meskipun mereka dapat menyusun laporan tugas akhir dengan baik, dan dapat mempresentasikannya dengan baik pula, namun apabila mereka tidak dapat menjelaskan pertanyaan mendasar yang saya ajukan, maka kelulusan mereka saya tangguhkan, hingga mereka dapat menjawabnya dengan baik. Sehingga, tidak jarang saya melakukan pengujian ulang dengan melakukan responsi tanpa diikuti oleh penguji yang lain.

207 kata.

 

E. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa

E.1. Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan maupun pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana dukungan institusi dalam implementasinya.

Deskripsi:

  1. Peran pada kegiatan mahasiswa:

Peran saya sebagai dosen dalam kegiatan mahasiswa diantaranya pada kegiatan peringatan hari Kartini. Saya bertugas sebagai pembimbing yang ikut mengarahkan dalam penyusunan konsep kegiatan dan perencanaan kegiatan. Saya juga bertindak sebagai juri lomba penulisan artikel tentang makna hari Kartini, pada peringatan hari Kartini tahun 2014 dan 2015.

Peran yang lain pada kegiatan kerohanian islam. Pada kegiatan kajian muslimah, saya berperan dalam memberikan masukan terkait materi kajian dan pembicara/ustadz. Pada kegiatan Idul Adha, saya membantu mahasiswa dalam penggalangan dana dari dosen untuk pelaksanaan kegiatan kurban. Pada tahun 2015, saya didaulat menjadi penasihat untuk kelancaran kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Kerohanian Islam. Dalam kegiatan tersebut saya juga memantau dan menghadiri acara yang diselenggarakan selama dua hari.

Peran saya pada kegiatan bina desa yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Kebidanan, diantaranya sebagai dosen pendamping pada tahun 2015, dan sebagai narasumber pada tahun 2016. Pada saat menjadi dosen pendamping, saya berperan aktif dalam mensukseskan kegiatan tersebut dengan terlibat langsung di lokasi kegiatan. Pada saat kegiatan bina desa dengan sasaran ibu hamil, saya ikut terlibat dalam pemeriksaan dan konseling setelah pemeriksaan. Kemudian, peran sebagai narasumber pada tahun 2016 yang juga bertindak sebagai pendamping, Saya memberikan materi penyuluhan pada ibu balita dalam peningkatan status gizi. Saya juga terlibat langsung dalam proses pemeriksaan pertumbuhan balita.

199 kata.

  1. Dukungan Institusi dalam Implementasi peran:

Dukungan institusi dalam implementasi peran yang saya lakukan pada kegiatan peringatan hari Kartini adalah: ketua Jurusan Kebidanan menerbitkan surat tugas yang dapat digunakan sebagai data dukung dalam kegiatan kemahasiswaan. Institusi juga memberikan dana bantuan, sarana dan prasarana demi kelancaran acara tersebut.

Pada kegiatan kerohanian islam untuk kajian muslimah, institusi memberikan dukungan dengan memberikan keleluasaan pada dosen untuk dapat mengikuti kajian, yaitu di luar jadwal mengajar maupun jam istirahat. Kajian diselenggarakan satu minggu sekali. Institusi berperan dalam menyediakan sarana dan prasarana pendukung. Kemudian untuk kegiatan Idul Adha, institusi berperan dalam fasilitasi kerjasama lintas sectoral. Jurusan kebidanan menyediakan tempat intuk pelaksanaan solat Idul Adha, dan penyembelihan hewan kurban. Pada kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Kerohanian Islam, institusi berperan dalam menyediakan sarana prasarana pendukung, termasuk mengerahkan petugas keamanan untuk standby, karena kegiatan mengharuskan mahasiswa menginap.

Untuk kegiatan bina desa yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Kebidanan, institusi berperan dalam memberikan fasilitas pendukung, seperti: menyediakan kendaraan dinas, membantu menyediakan mahasiswa peralatan dan bahan yang digunakan untuk kegiatan bina desa, juga menyediakan kompensasi berupa transport dosen yang hadir di luar jam kerja. Institusi menindaklanjuti kegiatan tersebut dengan mengajukan MoU dengan desa Kajoran yang dijadikan sebagai desa binaan baik untuk kegiatan bina desa mahasiswa maupun kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen.

203 kata.

E.2. Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan baik bagi mahasiswa institusi Saudara, maupun pihak lain yang terlibat.

Deskripsi:

  1. Interaksi dengan mahasiswa:

Dalam bernteraksi dengan mahasiswa di kelas melalui tatap muka, saya berusaha untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan berpusat pada mahasiswa. Untuk menghidupkan suasana kelas, saya melakukan ice breaking disela-sela proses belajar. Pada saat diskusi kelas melalui presentasi, saya memberikan keleluasaan pada kelompok penyaji untuk menyampaikan materi dengan gaya mereka, dan menjawab pertanyaan sesuai dengan penguasaan materi. Namun, di akhir pembelajaran, saya menguraikan pembahasan materi yang lebih detail, saya juga mengklarifikasi jawaban mahasiswa apabila terdapat kekeliruan, juga menjawab pertanyaan mahasiswa yang belum bisa dijawab kelompok penyaji. Dalam setiap tatap muka di kelas maupun di laboratorium, saya memberikan apresiasi pada mahasiswa melalui penguatan verbal maupun non verbal.

Interaksi di lahan praktek saya lakukan dengan mengaplikasikan metode bimbingan praktek klinik mentorship. Bimbingan klinik tidak hanya dilakukan pada saat mereka berada di lahan praktek, namun dapat juga di luar praktek. Pada saat bimbingan, saya menghubungi mahasiswa terlebih dahulu untuk menyusun jadwal pelaksanaan bimbingan, serta materi dan bahan yang harus mereka siapkan. Hal ini bertujuan agar proses bimbingan lebih optimal.

Interaksi dengan mahasiswa pada proses bimbingan di kampus, saya lakukan dengan menyusun kontrak waktu terlebih dahulu dengan mahasiswa melalui fasilitas teknologi informasi. Lamanya proses bimbingan berdasarkan kasus yang mereka susun dan penguasaan materi yang mendasari kasus yang mereka ambil.

Interaksi di luar kegiatan akademik diantaranya adalah saya melayani curahan hati mahasiswa terkait masalah pribadi dan keluarga. Saya bertindak sebagai pendengar dan pemberi motivasi, mahasiswa sendiri yang memutuskan pemecahan masalah yang mereka alami. Saya juga pernah diminta mahasiswa untuk memberikan saran dan masukan terkait lomba penulisan essay yang akan mereka ikuti, Alhamdulillah mereka dapat berhasil.

Proses interaksi dengan mahasiswa yang saya lakukan tidak hanya secara tatap muka, namun saya juga memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan e-mail dan social media, dan aplikasi perpesanan online. Disamping saya memanfaatkan layanan SMS dan telephone.

300 kata

  1. Manfaat kegiatan:

Manfaat interaksi yang saya lakukan menggunakan teknologi informasi memudahkan saya dan mahasiswa dalam berkomunikasi. Komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien. Interaksi yang dilakukan di kelas memberikan dampak positif pada mahasiswa dan saya. Mahasiswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar. Mereka juga menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Melalui penguatan-penguatan yang saya lakukan, dapat meningkatkan motivasi mahasiswa sehingga dapat membangkitkan semangat pada mahasiswa untuk belajar lebih baik. Untuk saya pribadi, saya menjadi lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran saya melalui ide-ide kreatif. Penguatan-penguatan positif yang saya berikan memberikan energy tersendiri bagi saya untuk selalu memberikajn yang terbaik bagi mahasiswa.

Interaksi pada saat bimbingan di lahan praktek maupun di kampus memberikan manfaat pada peningkatan motivasi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan keterampilan praktik klinik dan kemampuan berfikir kritis, serta peningkatan soft skill mahasiswa. Saya juga dapat mengidentifikasi adanya masalah pada mahasiswa yang berkaitan dengan praktek klinik secara dini dan menyelesaikannya segera. Bimbingan yang saya berikan juga menjadi lebih intensif.

Interaksi yang saya lakukan di luar kegiatan akademik mamberikan manfaat bagi saya untuk lebih mengenal karakteristik mahasiswa dan memahami kondisi mereka. Saya dapat mendeteksi secara dini akan kemungkinan-kemungkinan masalah yang lebih besar yang dapat dialami mahasiswa yang mungkin menghambat proses belajar. Dengan memberikan dukungan pada mahasiswa, dapat menjadikan mereka menjadi lebih berkembang, tidak hanya dalam bidang akademik. Bagi saya pribadi, dapat memotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

220 kata.

Penelitian:

Hasil penelitian tentang Strategi Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Nglebak Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, mempunyai kontribusi terhadap penentuan kebijakan oleh Puskesmas Tawangmangu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan oleh bisan desa Nglebak untuk meningkatkan capaian imunisasi adalah menggunakan media bantu dalam pencatatan dokumentasi pelaksanaan imunisasi, sekaligus juga sebagai pengingat dan memotivasi orang tua dalam mengimunisasikan anaknya. Media ini disebut perambuan imunisasi, yang dapat digolongkan sebagai bagian dari aplikasi teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan berupa metode. Berdasarkan temuan ini, maka kami rekomendasikan pada pihak Puskesmas Tawangmangu untuk mengaplikasikannya pada seluruh desa di kecamatan Tawangmangu.

Penelitian tentang Pengaruh Konseling Menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Ber-KB terhadap Penggunaan Kontrasepsi Intra Uterin Device (IUD), merupakan salah satu aplikasi penggunaan teknologi tepat guna dalam pelayanan kebidanan berupa metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling pada calon akseptor KB menggunakan ABPK, dapat meningkatkan jumlah akseptor KB IUD. Dampak dari penelitian ini adalah bahwa, bidan desa dan pemberi layanan KB dianjurkan melakukan konseling pada calon akseptor menggunakan ABPK untuk meningkatkan pemahaman calon akseptor, sehingga dapat menentukan sendiri dengan baik metode KB yang sesuai.

Penelitian tentang Analisis Pengaruh Aspek Hukum, Peran Bidan Dan Hak Anak Terhadap Praktik Pemberian Asi Eksklusif di Kabupaten Klaten, merupakan salah satu bentuk keikutsertaan dosen dalam mendukung diterbitkannya peraturan daerah kabupaten Klaten tentang pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai dengan usia 6 bulan, tidak hanya dipengaruhi oleh ibu dan keluarga bayi, namun harus dilindungi dan didukung oleh adanya peraturan pemerintah dan juga bidan sebagai pemberi layanan kebidanan pada lini pertama di masyarakat.

Penelitian tentang The Aplication of Role Play Method to Increase Participation of Students In Learning Management of Midwifery at Diploma-III of Midwifery Students, dan penelitian tentang The Differences between the Influence of Jigsaw and Group Investigation Cooperative Learning Methods toward Students’ Learning Outcomes Viewed from Midwifery Students’ Scientific Attitude merupakan bentuk evaluasi dari penerapan metode belajar pada mata kuliah Asuhan Kebidanan yang saya ampu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode belajar non konvensional dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini mempunyai kontribusi terhadap peningkatan wawasan dosen tentang metode-metode pembelajaran non konvensional untuk diaplikasikan pada mata kuliah yang disesuaikan dengan karakteristik mahasiswa dan juga sarana prasarana pendukung.

Penelitian tentang Perbedan Efektivitas Ekstrak Jahe dengan Ekstrak Kunyit dalam Mengurangi Nyeri Dismenorhea Primer pada Mahasiswi di Asrama Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam implementasi terapi komplementer pada pelayanan kebidanan sasaran reproduksi remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe mempunyai pengaruh lebih baik daripada kunyit dalam menurunkan nyeri dysmenorea primer. Hasil ini telah didiseminasikan pada seluruh civitas akademika Poltekkes Surakarta dan masyarakat sekitar. Masyarakat antusias untuk menggantikan obat kimia dengan bahan alami dalam menurunkan nyeri dismenore primer.

 

8 komentar pada “Membuat Deskripsi Diri untuk Sertifikasi Dosen

  1. Ping-balik: Pengalaman Sertifikasi Dosen dan Menyusun Deskripsi Diri « Oshigita's Page

  2. Teimakasih atas postingan ddnya, sangat baik dan lengkap ini dapat meberikan inspirasi kepada saya. Sekali lagi rerimakasi saudara

Tulis komentar